Infobekasi.co.id -Dalam situasi perang dagang antara AS dan China, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi alternatif pasar potensial. Namun, Indonesia perlu berbenah dan meningkatkan kemampuan SDM-nya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara lebih kuat dan berdaya saing tinggi di era globalisasi.
Guru Besar Universitas Bina Nusantara (Binus) Bekasi, Gatot Soepriyanto, menilai Indonesia memiliki peluang besar di tengah gejolak perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan, Indonesia dapat menjadi alternatif pasar yang potensial.
Gatot menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang kuat, pasar yang besar, dan lokasi yang strategis.
“Jika salah satu negara memutuskan untuk memindahkan pasarnya ke Indonesia, maka negara ini dapat memanfaatkan peluang tersebut,” ujarnya.
Namun, Gatot menekankan bahwa Indonesia perlu berbenah di segala lini sektoral, termasuk penyediaan infrastruktur dan lokasi industri, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta kemahiran tenaga kerja dengan bahasa asing.
Gatot juga menekankan pentingnya pengembangan SDM yang dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan industri.
“Binus University telah menata budaya pendidikan dengan menghadirkan praktisi yang sesuai dengan materi mahasiswa dan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dalam kurikulum,” tutur Ia.
Masih kata Gatot, Binus University menerapkan sistem pembelajaran yang inovatif, dengan tujuh jalur peminatan yang fleksibel dan Program Minor lintas disiplin.
“Mahasiswa juga didorong untuk mengambil pengalaman belajar di luar kampus selama satu tahun. Dengan demikian, lulusan Binus diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika perubahan dan menjadi tenaga kerja yang kompeten,” tandas Gatot.
Reporter: Fahmi
Editor: Dede R
#BinusBekasi #infobekasi #PerangDagangASChina