infobekasi.co.id – Beberapa hari lalu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertemu dengan warga yang tergusur proyek normalisasi di Kabupaten Bekasi, termasuk seorang remaja putri yang viral karena protes penggusuran dan kebijakan larangan wisuda sekolah.
Dalam dialog tersebut, diunggah melalui chanel KDM itu berupaya memberikan pemahaman kepada remaja tersebut dan warga lain bahwa kebijakannya bertujuan untuk melindungi kepentingan rakyat Jawa Barat.
Remaja tersebut sebelumnya mengunggah keluhannya di akun TikTok @callme_au atau @Iam_auracinta, yang kemudian menjadi sorotan di media sosial.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa wisuda seharusnya hanya dilakukan untuk tingkat perguruan tinggi, bukan untuk TK, SD, atau SMP, karena dapat membebani orang tua.
Dedi juga menekankan pentingnya menggunakan kritik yang tepat sasaran, yaitu pada kebijakan yang benar-benar merugikan rakyat, bukan pada hal-hal yang tidak esensial. Ia berharap kesadaran masyarakat dapat terbangun untuk memahami kebijakan yang dibuat demi kepentingan bersama.
Deros /infobekasi.co.id