Infobekasi. co. id – Kita hidup di era ketika semua orang bisa tampak tahu segalanya berkat internet dan pengetahuan yang mudah diakses. Namun, di balik kesan ‘melek informasi’ itu, tersimpan masalah serius, yaitu hilangnya kemampuan berpikir kritis dan keengganan untuk memahami secara mendalam.
Siswa dan Teknologi
Siswa hari ini sangat akrab dengan teknologi dan bisa dengan cepat mencari informasi, menggunakan AI untuk menjawab soal, bahkan belajar dari berbagai kanal edukasi nonformal. Namun, kemampuan teknis ini tidak selalu sejalan dengan kapasitas intelektual. Siswa bisa tahu banyak hal, tapi tidak selalu paham betul apa yang diketahuinya.
Sumber Pengetahuan yang Kabur
Hari ini, sumber pengetahuan sepertinya menjadi kabur. Akal imitasi menyajikan kecepatan menjawab pertanyaan dari siswa, sementara guru bukan lagi menjadi sumber utama ilmu pengetahuan. Ruang-ruang guru tereleminasi secara perlahan, sementara akal imitasi menjadi dewa bagi sebagian Gen-Z dan Gen Alpha.
Dampaknya pada Pendidikan
Siswa lebih asyik berselancar mencari pengetahuan lewat serbuan media informasi kekinian, sehingga ruang-ruang guru menjadi sepi hajatan dan peminat diskusi. Mereka menikmati media informasi secara instan yang bahkan tingkat validasinya masih belum terkonfirmasi secara akurat.
Pertanyaan untuk Masa Depan Pendidikan
Apakah kita sudah siap menghadapi tantangan ini? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa tidak hanya tahu banyak hal, tapi juga paham betul apa yang diketahuinya. Apakah ruang guru masih relevan di era digital ini ?.
Penulis : Abdul Majid, Kesbangpol Kabupaten Bekasi
Redaktur : Deros
#Pendidikan #MasukInfobekasi #Infobekasi








































