Infobekasi.co.id – Seiring dengan pertumbuhan pesat transaksi digital, Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS semakin akrab digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan. Namun, tahukah Anda bahwa saat ini ada dua jenis QRIS yang berbeda, QRIS Bayar dan QRIS Transfer?.
Meskipun sama-sama memakai kode QR untuk transaksi, kedua jenis QRIS ini memiliki fungsi, mekanisme, dan manfaat yang berbeda. Penting bagi pengguna, baik konsumen maupun pelaku usaha, untuk memahami perbedaannya agar tidak salah dalam penggunaannya.
Apa Itu QRIS Bayar?
QRIS Bayar adalah jenis QR yang digunakan untuk pembayaran dari pelanggan ke merchant (pedagang atau penyedia layanan). Ini adalah bentuk QRIS yang lebih dulu dikenal masyarakat sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 2019.
Contohnya, Anda membeli kopi di kedai, lalu memindai QRIS di kasir untuk membayar lewat aplikasi dompet digital atau mobile banking Anda.
Ciri khas, diigunakan untuk membayar barang/jasa. Dana masuk ke rekening pelaku usaha (merchant). Mendukung pencatatan usaha dan dapat digunakan untuk akses pembiayaan UMKM.
Apa Itu QRIS Transfer?
1 September 2023 lalu, Bank Indonesia memperkenalkan QRIS Transfer melalui perluasan fitur QRIS Tuntas (QRIS untuk Transfer, Tarik Tunai, dan Setor Tunai).
QRIS Transfer memungkinkan pengguna untuk mentransfer uang ke sesama individu hanya dengan memindai QR, mirip seperti mentransfer lewat nomor rekening, tapi lebih praktis.
Contohnya, Anda ingin mengirim uang ke teman, cukup minta dia tunjukkan QR kode dari aplikasi banknya, lalu Anda pindai dari aplikasi Anda.
Ciri khas, digunakan untuk transfer antar individu, bukan untuk pembayaran barang/jasa.Tidak masuk kategori transaksi merchant. Berlaku tarif yang sama seperti transfer bank (maksimum Rp2.500).
Kenapa Ini Penting Diketahui?
Banyak masyarakat yang mulai keliru antara QRIS untuk bayar dan QRIS untuk transfer. Bila merchant menggunakan QRIS Transfer, maka transaksi tidak tercatat sebagai pendapatan usaha. Tidak mendapatkan manfaat MDR 0% untuk UMKM. Potensi disalahgunakan sebagai transaksi pribadi yang mempersulit audit usaha.
Sebaliknya, menggunakan QRIS Bayar untuk keperluan transfer pribadi juga tidak dianjurkan karena ada potensi biaya tambahan atau pelaporan yang keliru.
Jadi, kedua jenis QRIS ini menawarkan kemudahan sesuai fungsinya masing-masing. QRIS Bayar ideal untuk pelaku usaha, sedangkan QRIS Transfer cocok untuk keperluan pribadi antar individu. Memahami perbedaannya membantu menghindari kesalahan transaksi serta mendukung digitalisasi keuangan secara lebih sehat dan tertib.
D. Roayadi
#QRIS #infobekasi








































