Rakyat Miskin di Bekasi Hanya Disediakan Lima Persen untuk Sekolah Negeri?

Sekolah bagi si miskinPemerintah Kota Bekasi menyediakan kuota sebanyak lima persen sekolah negeri untuk rakyat miskin di kota ini. Syaratnya adalah, pendapatan orangtua dibawah Rp 26 ribu perhari, dan persyaratan standar lainnya yang sesuai dengan ketentuan Dinas Sosial (Dinsos). Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Bina Program pada Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Agus Enap, melalui Tempo.co.id, Senin, (16/05).

Berdasarkan data dari Dinsos, kata Agus, jumlah keluarga miskin di Kota Bekasi mencapai 26.216. Pendaftar melalui jalur siswa miskin nanti akan disinkronkan dengan data di Dinsos. Dan karena kuota hanya lima persen, calon siswa tersebut juga harus berkompetisi dengan sesama siswa miskin yang lainnya.

“Nilai tertinggi akan diterima di sekolah negeri,” kata Agus.

Kebijakan tersebut dilatarbelakangi aturan pemerintah terkait wajib belajar 12 tahun di seluruh daerah. Menurut dia, kuota tersebut disediakan pihaknya melalui jalur afirmasi yang diunggah melalui situs PPDB online.

“Kompetisi online mereka tidak disatukan dengan calon siswa reguler,” ujar Agus.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Ronny Hermawan, mendukung kebijakan pemerintah memberikan kuota sebanyak lima persen bagi siswa miskin untuk bersekolah di sekolah negeri. Dengan begitu, siswa miskin akan mempunyai kesempatan bersekolah di sekolah negeri.

“Siswa miskin selama ini kesulitan bersekolah di sekolah negeri,” kata Ronny.

Kesulitan siswa miskin bersekolah di sekolah negeri adalah, karena nilai rata-rata siswa miskin jauh lebih rendah dibanding anak orang mampu. Sebab, siswa miskin tidak memiliki banyak waktu banyak untuk belajar. Mereka menghabiskan banyak waktu justru untuk membantu orangtuanya mencari nafkah.

“Kalau anak orang kaya, banyak belajar tambahan,” kata dia.

Karena alasan itulah, pihaknya mendorong agar pemerintah menambah unit sekolah baru negeri di Kota Bekasi. Kalau pun lahannya kesulitan, pihaknya mengusulkan agar sekolah yang ada dibangun bertingkat. Dengan begitu, kuota sekolah bisa menampung lebih banyak lagi.

“Masa depan Kota Bekasi bisa dipengaruhi dengan tingkat pendidikan anak-anak sekarang,” kata Ronny. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini