Tepat di Hari Sumpah Pemuda kemarin, 28 Oktober 2016, Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, menyampaikan pemikirannya tentang harapan kepada pemuda-pemudi Kota Bekasi, melalui kompasiana.com, Jumat (28/10).
Dalam artikelnya, ia bercerita bagaimana tiga belas pemuda pelajar Indonesia, yang tergabung dalam Perhimpunan Para Pelajar Indonesia (PPPI), pada 27-28 Oktober 1928, melakukan Kongres Pemuda II, di Gedung Katholieke Jingenlingen Bond (KJB), yang tujuan utamanya untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menyatukan para pemuda Indonesia.
Mohammad Yamin, salah satu yang terlibat di kongres tersebut berhasil merumuskan ide hasil pertemuan, yang saat ini kita kenal dengan Soempah Pemuda.
Semangat Soempah Pemuda ini Ahmad Syaikhu lihat terpancar dari wajah para pemuda, khususnya pemuda Kota Bekasi. Ia optimis bahwa para pemuda Bekasi telah berupaya untuk menampilkan yang terbaik yang ada dalam diri mereka. Maka dari itu, ia berharap agar mereka terus mengejar kemampuan yang belum ada pada diri mereka.
Tantangan yang akan dihadapi para pemuda Bekasi akan jauh lebih sulit dari para orangtua mereka. Maka dari itu, Wakil Wali Kota Bekasi ini juga berharap supaya mereka jauh dari narkoba, supaya mereka dapat menghadapi tantangan-tantangan yang berat tersebut. Namun ada keyakinan dalam diri Ahmad Syaikhu, yaitu para pemuda Bekasi merupakan para pribadi yang mandiri, yang tahu mana yang baik dan yang buruk untuk mereka.
Ia berpesan, para pemuda Kota Bekasi harus bisa mawas diri untuk menghadapi segala tantangan yang tidak ada dalam imajinasi mereka.
Selain itu, mereka juga harus tahu duduk perkara, agar mampu mengatasi segala persoalan. Hal inilah yang dicita-citakan Ahmad Syaikhu, agar kelak mereka mampu membantu Kota Bekasi, bahkan membantu memajukan Indonesia, bukan justru menjadi beban.
Maka dari itu, dalam pesan terakhirnya, beliau ingin agar para pemuda tetap terus mengasah intelektual dan spiritual mereka, karena dua hal tersebut adalah bekal untuk memajukan Indonesia. (Adm)