Kurangi Timbunan Sampah di Bantargebang, Warga Perumahan Duta Bumi Luncurkan Bank Sampah

bank-sampah-3HARAPAN INDAH – Semakin meningkatnya kapasitas sampah rumah tangga yang diproduksi masyarakat, dan ditambah semakin berkurangnya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (SPA) sampah Bantargebang, mendorong berbagai pihak untuk melakukan berbagai cara pengurangan dan pengelolaan sampah. Prinsip mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle), menjadi prinsip utama dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan kepentingan inilah, Perumahan Duta Bumi 1, Kota Harapan Indah, yang secara administratif berlokasi di RW 028, Kelurahan Pejuang, meresmikan berdirinya bank sampah warga pada Sabtu kemarin (17/12).

Bank sampah yang dinamakan Bank Sampah Rajawali 28 ini diharapkan mampu, atau setidaknya mengurangi beban timbunan sampah ke TPA Bantargebang yang semakin meningkat setiap harinya.

Menurut Endah Susanti, selaku direktur Bank Sampah Rajawali 28, Bank Sampah ini didirikan atas inisiatif warga. Mereka melihat perlunya pemanfaatan sampah dari sisi ekonomi, karena nilai jual barang bekas yang lumayan. Warga berharap barang-barang yang tidak terpakai lagi di rumah masih bisa dijual, sehingga tidak mubazir.

Program ini lalu didukung penuh oleh pengurus RW, hingga akhirnya jadilah peluncuran perdana Bank Sampah Rajawali 28.

bank-sampah-2Ketua RW 028, Akbar Zainudin, selaku penanggung jawab bank sampah ini mengatakan, bahwa keberadaan bank sampah diharapkan mampu membawa kebiasaan baru bagi warga untuk hidup lebih bersih, memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai dan mengolahnya menjadi barang yang bernilai.

Disamping itu, bank sampah ini juga diharapkan menjadi wadah pemersatu bagi warga, khususnya warga perkotaan yang sulit punya banyak waktu untuk bertemu.

Bank sampah Rajawali 28 diresmikan oleh lurah Pejuang yang diwakili oleh Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan, Arif. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa pemerintah mendukung penuh program bank sampah ini, dengan memberikan bantuan modal bagi setiap bank sampah mulai 2017 esok.

Proses transaksi bank sampah sendiri sebenarnya tidak terlalu rumit. Warga memilih sampah-sampah yang akan dijual (sementara ini berbentuk sampah anorganik). Setelah itu, satu bulan sekali diadakan penimbangan dan penjualan.

bank-sampah-1Hasil penjualan warga kemudian dicatat dalam buku tabungan. Uang yang terkumpul bisa dilihat dari buku tabungan yang disimpan oleh warga. Bank sampah kemudian menjual lagi sampah yang sudah terkumpul ini kepada pengepul untuk kemudian didaur ulang atau dibuat berbagai kerajinan.

Dalam transaksi perdana pada saat peluncuran, sampah yang berhasil dikumpulkan dari warga berjumlah sekitar 550 kg, dengan tiga puluh empat orang yang melakukan transaksi. Nilai sampah yang ditransaksikan sekitar Rp 600 ribu. Sebuah awal yang baik, karena partisipasi warga cukup banyak dan terlihat mereka sangat antusias mengikuti program ini.

Diharapkan program ini bisa terus berjalan dan memberikan sumbangsih bagi kebersihan Kota Bekasi pada umumnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini