KEDUNGWARINGIN – Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Mabes Polri, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), mengungkap peredaran beras premium oplosan di PT Indo Beras Unggul, Jalan Rengasbandung KM 60, Kelurahan Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/7) malam.
Penggerebekan yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Ketua Satgas Pangan Irjenpol Setyo Wasisto, dan Sekjen Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih itu, berhasil mengamankan beras sebanyak 1.162 ton yang disimpan dalam gudang.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menjelaskan bahwa beras oplosan memiliki beberapa unsur, salah satunya adalah kandungan karbohidrat yang terkandung dalam beras. Pada beras premium, kandungan karbohidrat hanya sebesar 25 persen, sedangkan pada beras kualitas rendah kandungannya hingga sebesar 80 persen.
“Dalam label bungkus berasnya tertulis terkandung karbohidrat 25 persen, padahal hasil dari cek laboratorium kita nilai karbohidratnya 81,45 persen. Jadi ini bukan jenis premium, tapi dijual dengan harga premium. Korbanya adalah masyarakat, masyarakat berarti tertipu,” katanya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Tim Satgas Pangan dan menjelaskan bahwa beras IR 64 yang didistribusikan oleh PT. IBU merupakan beras yang disubsidi oleh pemerintah.
“Inilah yang membuat konsumen menjerit tetapi petani tidak dapat apa-apa,” ucapnya.
Sementara Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf mengatakan dari hasil yang diperoleh Satgas Pangan saat ini merupakan salah satu penyabab tingginya disfaritas harga beras antara di tingkat petani dengan di tingkat konsumen.
“Mudah-mudahan kedepan kejadian ini yang terahir dan kedepan semua orang-orang yang ada di midle man, di rantai distribusi tidak lagi coba-coba jual beras di atas harga Rp. 9.000 hingga ke end user,” ucapnya.
Hingga saat ini Petugas masih memintai keterangan sejumlah saksi termasuk karyawan di dalam gudang tersebut.
“Sementara kita mintai keterangan saksi-saksi dan penyitaan barang bukti. Kemudian kita akan mengejar dan mengidentifikasi mana tersangka utamanya dan mana yang membantunya, terkait kasus ini,” tutupnya.