DPRD Dorong Pemkot Bekasi Cari Strategi Datangkan Investor Industri Manufaktur

Infobekasi.co.id – Tren industri di Kota Bekasi, Jawa Barat dinilai mengalami perubahan. Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Komarudin.

“Industri di Kota Bekasi sekarang terjadi transisi dari manufaktur menjadi industri yang hanya sebatas pergudangan, sebatas transit barang,” kata Komar kepada Info Bekasi, Selasa, 1 Agustus 2023.

Karena itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah mengundang investor untuk mendirikan perusahaan manufaktur di Bekasi. Misalnya, otomotif, elektronik, bahkan teknologi seperti pabrik baterai kendaraan listrik atau smelter jika memungkinkan.

Menurut dia, perusahaan manufaktur bisa menyerap tenaga kerja cukup benyak, berbeda dengan pengelolaan pergudangan yang hanya menjadi transit hasil produksi. Ia menyebut, perusahaan manufaktur bakal tidak terbebani dengan nilai upah minimum di wilayah.

“Kalau garmen, sudah tidak tepat berinvestasi di Kota Bekasi, penting betul industri manufaktur tumbuh di Kota Bekasi,” ucap Komarudin.

Di Bekasi, kata dia, pernah ada pabrik perakitan mobil merk Izuzu. Lokasinya di Pondok Ungu, Bekasi Utara. Perusahaan lalu memindahkan pabriknya ke Kabupaten Karawang. Industri manufaktur, kata dia, tidak akan terpengaruh dengan nilai UMK.

“Harusnya seperti itu yang dipertahankan,” kata Komar.

Berdasarkan data, kata dia, kesenjangan ekonomi di Kota Bekasi cukup tinggi. Menurut dia, jumlah warga miskin mendekati 10 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 250 ribu jiwa setelah pandemi Covid 19.

“Itu bahaya, perlu ada langkah-langkah, strategi dari pemerintah untuk mengundang investor terutama manufaktur agar terjadi perimbangan, dan menekan kesenjangan ekonomi yang sekarang masih sangat tinggi,” kata Komar.

Ia mengingatkan kepada pemerintah daerah tidak berbanggaa diri dengan nilai investasi yang tinggi, tapi tidak berdampak pada transaksi ekonomi yang tinggi.

“Investor paling banyak pergudangan, kalau (pengembang) rumah itu hanya berefek pada penambahan BPHTB, PBB, tidak subtansi pada pendapatan masyarakat,” ujar Komar. (advertorial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini