Ramadan, Sepucuk Rindu Untuk Ayah

infobekasi.co.id – “Ada rindu yang tak pernah habis, yaitu rindu pada seorang ayah,” tulis seorang pria yang sudah beberapa tahun lamanya tidak lagi merayakan momen bulan suci ramadan bersama sang Ayah.

Seperti pada umumnya, bagi umat muslim sebelum memasuki bulan ramadan, mereka menyambangi makam keluarga. Mendoakan, baca tahlil, zikrullah, menabur bunga, sekaligus membersihkan makam dari semak belukar rerumputan liar.

Kebiasaan ini juga terjadi di wilayah Bekasi, ada yang menyebut rowahan, nyekar, ziarah ke makam sanak famili. Bagi keluarga yang masih hidup, mereka saling bermaafan, kadang tangis pecah membuncah, lantaran dosa dilakukan selama menjalani hidup, bertetangga, bersosial dan bermasyarakat.

“Sebelum masuk bulan puasa (ramadan), maafin Aye ye, kalau ada salah-salah kata, tingkah laku ucapan, biar ibadah puasa kita lancar, diterima Allah SWT,” ucap para tetangga.

Bagi, yang orang tuanya sudah wafat. Ada kerinduan bahwa momen ramadan terasa kurang lengkap. Sahur bersama, buka puasa bersama keluarga.

Apapun menunya, pasti nikmat dan rasa bahagianya tak dapat diukur dengan materil. Bersyukurlah bagi kalian yang masih memiliki keluarga lengkap saat bulan ramadan.

Bagi mereka yang keluarganya sudah mendahului (wafat), biasanya sang anak, cucu, cicit hanya bisa mengirimkan sepucuk surat al fatihah dalam sepanjang ibadah bulan ramadan.

Mari Sucikan hati di bulan Ramadan, memohon maaf atas segala khilaf, membuka pintu untuk kedamaian dan kebersamaan dalam beribadah.
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 Hijriah.

Redaktur: Deros

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini