Infobekasi.co.id – Berburu takjil gratis menjadi hal lumrah bagi mereka yang berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Selain menghemat biaya pengeluaran makan, juga ada sensasi berbeda merasakan menu berbuka puasa yang kerap berbeda-beda hidangannya.
“Udah dapat kupon takjil belum?. Ke masjid Sahid ajah dekat kampus yuk,” ajak Hadadi, mahasiswa semester akhir di salah satu kampus islam kepada rekan sesama anak kosan.
“Belum hari ini. Ayo kita buruan ambil. Biasanya dapet kupon dua. Satu kupon buat snack (makanan ringan), satu kupon lagi buat makanan berat (nasi kotak),” ujar Wahyu, mahasiswa asal Babelan, Bekasi.
Biasanya, dapat dua kupon, warna kuning dan merah. Untuk menu pembuka (makanan ringan) pakai kupon warna kuning. Isinya kurma, lontong isi plus gorengan satu paket, dan kolak. Untuk mengambil nasi kotak yang isinya nasi lauk redang, ayam, daging, dan buah pencuci mulut, jeruk atau pisang, biasanya pakai kupon warna merah.
Salah satu pengurus sskaligus aktifis mesjid di sebuah kampus Islam, Jaed Ishaq, saban sore kerap mengkoordinir jumlah kupon yang bakal dibagikan ke jemaah yang mampir, dan anak kosan sekitar mesjid yang memang sengaja berburu takjil gratis. Jumlah kupon terbatas, jika tidak buru-buru diambil, dipastikan kehabisan qouta kupon.
“Jumlah kupon takjil udah sesuai dengan jumlah nasi kotak yang bakal dibagiin. Emang harus getap (buru-buru) ngambil kalau mau. Biasanya ba’da asyar kita bagikan,” beber Jaed, pria asal Pondok Gede, Bekasi yang pernah mengabdikan dirinya menjadi pengurus mesjid Sahid.
Jika kehabisan kupon, tenang masih ada takjil gratis di pinggir jalan, meski menunya ala kadanya. Kolak, bubur sum-sum biji salak, paketan gorengan (bakwan, tahu, lontong dan air mineral).
Kalau yang satu ini, cara bagiin takjil dengan metode sembarang orang. Siapa yang melintas (lewat), mereka dapat. Tanpa kudu tanya KTP muslim atau bukan, puasa atau tidak. Pokoknya yang penting takjil abis dibagi-bagikan kepada oranf yang kewat.
Sebelumnya, berburu takjil gtaris sempat viral di media sosial. Sebab, bukan hanya anak kosan (mahasiswa) atau umat muslim dapat hidangan makan gratis. Umat non muslim juga mereka kompak berburu takjil.
“Itu kita hanya ikut meramaikan suasana ramadhan saja. Bener apa candaan? Kita positif ajah. Pada intinya kita sebagai umat non muslim menghargai dan saling toleransi,” ujar Joy, saat menjawab tentang viralnya umat non muslim ikut berburu takjil.
Kita tahu, takjil gratis hanya ada di bulan puasa ramadhan saja. Bulan ramadhan memang penuh berkah. Berkah buat umat muslim, pedagang, bahkan antar umat ikut berpartisipasi meramaikan.
(Dede Rosyadi/Deros)








































