infobekasi.co.id – Di Bekasi sekitar tahun 1980-an hingga masuk era milenium tahun 2000, kita masih bisa menemukan di rumah warga Bekasi masak ikan pepes peda buat lauk makan siang. Hal itu masih lumrah, tidak seperti saat ini, di Bekasi sudah agak langka orang masak ikan peda.
Semisal di rumah Engkong Haji Muhammad, yang rumah-nya di Bekasi Kaliabang Tengah itu, konon kata kerabatnya, kudu nyetok ikan peda dalam jumlah besar disimpan dalam kotak kaleng berukuran besar untuk persediaan beberapa bulan.
Anak yang banyak, dan memiliki beberapa istri salah satu alasan Engkong Haji Muhammad ‘menimbun’ ikan peda. Selain juga dirinya doyan makan ikan peda. Biasanya dipepes, campur cabai, tomat, daun singkong, kemangi, dan dibungkus daun pisang sebelum dimasak.
Pepes ikan peda memiliki rasa yang unik dan khas, perpaduan antara rasa ikan peda yang gurih, asin, dengan aroma rempah-rempah yang kuat. Proses memasak dengan cara pepes membuat rasa dan aroma ikan peda semakin kuat tercium saat orang lewat dan menggugah selera makan.
Untuk membuat pepes ikan peda, pada umumnya dibutuhkan beberapa bahan seperti ikan peda, daun pisang, dan rempah-rempah khas seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit. Ikan peda dibumbui dengan rempah-rempah dan dibungkus dengan daun pisang sebelum dimasak di atas api kecil.
Pepes ikan peda bisa dibilang merupakan salah satu masakan yang kerap disajikan orang Bekasi kala itu. Makanan ini sering disajikan sebagai lauk pauk atau sebagai hidangan utama. Dengan rasa yang unik dan khas, pepes ikan peda bisa menjadi salah satu kuliner Bekasi yang perlu dilestarikan.
Dede R / infobekasi
#IkanPeda #PepesIkanPeda #Infobekasi #Kuliner