BEKASI SELATAN – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Bekasi, Tetty Manurung, menjamin keamanan vaksin yang diberikan untuk imunisasi dasar kepada bayi dan balita di Kota Bekasi. Hal itu dikatannya usai melakukan siaran pers di Humas Pemerintah Kota Bekasi, Jumat (15/07).
“Vaksin yang kami jamin tidak dipalsukan adalah vaksin imunisasi dasar untuk bayi balita. Karena untuk jenis vaksin dasar itu, kami mendapat dropping dari provinsi. Seperti vaksin untuk imunisasi Polio, BCG. Untuk bayi dan anak-anak kami pastikan aman. Diluar vaksin dasar itu, masing-masing rumah sakit punya wewenang untuk memesan langsung ke distributor pilihannya,” ujar Tetty.
Menurut dia, sesuai jalur pemesanan obat yang dilakukan oleh rumah sakit swasta, bahwa mereka memiliki wewenang khusus dimana bisa memesan obat untuk lingkungan mereka sendiri.
“Kami sudah mendengar dan melihat hasil sidak bahwa banyak rumah sakit yang memesan vaksin atau obat hanya melalui email. Jadi ada penawaran dari distributor lewat email yang langsung dipesan oleh jajaran di RS. Namun, apakah mereka sudah lihat konten vaksin yang dipesan tersebut palsu atau tidak, ya itu hanya mereka yang tahu,” jelas Tetty.
Lanjut dia, Dinkes, melalui Satgas yang dibentuk akan terus menelusuri seberapa jauh dampak penggunaan vaksin palsu tersebut.
“Kemarin saat sidak ke rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu, secara existing produk, barang (vaksin palsu) sudah tidak ada di rumah sakit tersebut. Tapi ada kecurigaan kami mengarah kesana. Akhirnya kami melakukan pengecekan melalui faktur-faktur pembayaran. Sehingga akhirnya ditemukan keberadaan vaksin palsu ini,” katanya.
Sementara, untuk menelusuri anak-anak yang sudah divaksin, Dinkes yang membawahi tiga puluh lima puskesmas telah memerintahkan untuk mengecek klinik-klinik dan dokter praktik swasta yang dibawah jajarannya.
“Kami sudah perintahkan juga seluruh puskesmas untuk meneliti kembali klinik yang dibawahnya. Sementara, rumah sakit swasta, khususnya tiga rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu itu, kami akan lebih intens pengawasannya mulai hari ini,” tutur Tetty.(Sel)