Rentan Kondisi Darurat, Puluhan Wartawan Bekasi Ikuti Pelatihan Basic Life Support

BEKASI TIMUR – Profesi Jurnalis yang memiliki jam kerja tidak menentu mengakibatkan rentannya terkena kondisi darurat seperti kecelakaan, pingsan, sesak nafas, terkena serangan jantung maupun struk. Maka RS Mekarsari Rabu (24/5) mengadakan pelatihan Basic Life Support yang diikuti oleh tiga puluh satu Jurnalis Bekasi.

Direktur RS Mekarsari, Eko S Nugroho mengatakan, bahwa amat sangat ironis, bahwa saat ini nyawa manusia tidaklah lebih berharga dibandingkan delivery pizza. Ia mencatatkan, 60 persen dari total kecelakaan yang terjadi dan membutuhkan bantuan hidup dasar ternyata meninggal dari perjalan menuju rumah sakit sehingga harus meninggal di lokasi.

“Fakta yang terjadi saat ini adalah harga nyawa manusia tidak lebih mahal dari sekotak pizza yang delivery-nya bisa diantar 15 menit. Sementara ambulance sangat lama sampainya sehingga 60 persen pasien gawat darurat meninggal akibat menunggu ambulance. Nah ini yang harusnya kita hilangkan. Maka itu jadi PR kita bersama,” ujar Eko dihadapan awak media.

Kegiatan hari ini berangkat dari agenda RS Mekarsari guna menjawab permasalahan itu. Dimana kemampuan bantuan hidup dasar itu, kata dia, belum jadi perhatian masyarakat banyak.

“Kami ajak para jurnalis karena sebagai insan media kami berharap jurnalis bisa membantu menyebarluaskan pentingnya kemampuan bantuan hidup dasar (BHD) ini,” ucap dia.

Kedepan, RS Mekarsari akan lebih menekankan pelatihan ini terutama bagi masyarakat luas. Sedikitnya pada radius 5 Kilometer disekitar Rumah Sakit.

“Harapannya, masyarakat disekitar RS mekarsari bisa mendapat keahlian tambahan dikehidupannya. Yaitu bantuan hidup dasar. Cita-cita besarnya sih semoga dari sinilah kita bisa mewujudkan self community. Karena kita tinggal di kota yang sejatinya tidak aman, dimana susah sekali kita dapatkan layanan kedaruratan yang memadai. mudah-mudahan Kota Bekasi melalui RS Mekarsari bisa jadi pionirnya,” jelas dia.

Eko juga menambahkan, bahwa RS Mekarsari akan terus berupaya memenuhi target untuk memiliki unit ambulance roda dua yang bisa menembus kemacetan di kota bekasi dengan target tiba di tempat kejadian dalam waktu kurang dari 15 menit.

“Kita juga berencana semoga dapat menciptakan panic button dengan apps android atau google. Cukup tekan dan ambulance kita bisa langsung menuju lokasi,” pungkasnya. (sel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini