Bekasi Selatan – Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Asep Hilman menyatakan bahwa kedepan akan ada program pembangunan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dimana setiap 1 kecamatan, minimal memiliki 1 SLB untuk para Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Hal tersebut disampaikan Asep kepada infobekasi.co.id usai menghadiri acara Pameran dan Gebyar Seni ABK di Bekasi Junction, Kamis (15/10) sore.
“SLB kan tanggung jawabnya dibawah provinsi. Tentu kita akan bertanggung jawab terhadap pengadaan sarana dan prasarananya. Rencana 1 Kecamatan mempunyai 1 Sekolah ABK adalah untuk menggali budaya para orangtua supaya mau menyekolahkan anak-anaknya dengan adanya sarana prasarana yang ada dan tidak ada lagi perasaan malu,” ungkapnya.
Selain penyediaan sarana dan prasarana, Asep juga mengatakan bahwa SLB juga harus didikung dengan SDM guru-guru juga kurikulum yang tepat sasaran.
“Kurikulum harus tepat sasaran. Karena metodologi untuk Anak Berkebutuhan Khusus ini berbeda dengan anak-anak di sekolah lainnya, sehingga menuntut sebuah model pendekatan yang benar-benar berangkat dari profesional guru dengan softskill dan lainnya,” Jelas dia.
Lanjut Asep, kuntabilitas penyediaan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ke masyarakat memang tampaknya sederhana kreasinya. Namun perlu dilihat bahwa itu dilakukan dibalik keterbatasan yang dimiliki para anak-anak berkebutuhan khusus.
“kedepan, saya berharap hak-hak ABK dalam dunia pendidikan dapat terpenuhi.” Pungkasnya.(Sel)