Dari zaman SD sampai SMA, kalau tidak mendapatkan ranking, baik tiga besar ataupun sepuluh besar, pasti dianggap sebagai murid yang tidak pandai. Apalagi kalau sudah bisa dapat ranking tiga besar, selalu saja dianggapnya sebagai murid yang pintar. Kenapa bisa berpikir seperti itu ya? Mungkin karena ada status rangking itulah, orang-orang jadi berpikir mengenai tingkat kepintaran anak. Tapi, siapa yang memulai stereotip ini?
Di Finlandia, Eropa Utara, yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik, menerapkan pikiran bahwa semua anak itu ranking 1. Dan bahkan, untuk Ujian Nasionalnya pun hanya dilakukan satu kali, yaitu ketika usia mereka 16 tahun.
Berbeda juga dengan murid-murid di Indonesia, yang selalu dapat Pekerjaan Rumah (PR) yang seabreg-abreg, murid-murid di negara Eropa itu minim PR, juga waktu istirahatnya 3 kali lebih lama dibandingkan dengan negara yang lain. Widih, tapi kok bisa ya, dengan standar yang seperti itu, sistem pendidikannya justru dibilang yang terbaik?
Dilansir dari situs hipwee.com, di bawah ini merupakan rahasianya kenapa Finlandia termasuk negara yang punya sistem pendidikan terbaik.
Hukum Mengatakan Kalau Anak Wajib Bersekolah Ketika Usia 7 Tahun
Menurut hukum yang berlaku di Finlandia, anak-anak baru boleh bersekolah ketika usia mereka telah mencapai 7 tahun. Pada usia dini, anak-anak lebih diarahkan pada kegiatn bermain, dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Bahkan, untuk penilaian tugas pun, hanya dilakukan ketika mereka sudah kelas 4 SD.
Untuk tingkat SMA, proses belajar mengajar masih saja difokuskan pada sistem permainan interaktif.
45 Menit Belajar, 15 Menit? Istirahat
Ketika seorang anak belajar selama 45 menit, maka ia berhak mendapatkan waktunya selama 15 menit untuk beristirahat. Apa? Serius? Iya benar. Mereka berhak mendapatkan wakt 15 menit untuk istirahat!
Para pengajar di sana percaya bahwa seorang anak akan lebih dapat menangkap pelajaran dengan mudah ketika otak sudah diistirahatkan, karena mereka akan memiliki fokus yang baru.
Nah, jam istirahat yang banyak ini ternyata berpengaruh juga loh terhadap kesehatan. Ketika beristirahat, mereka akan secara aktif bergerak kesana-kemari, bermain lari-larian dengan temannya, dan ini juga termasuk olahraga bukan?
Sekolah Negeri di Finlandia Gratis! Kalau yang Swasta, Dipantau Ketat Supaya Dapat Terjangkau
Serius? Iyalah serius. Sekolah negeri di sana benar-benar gratis! Kalau untuk sekolah swasta, pemerintah memantaunya dengan ketat supaya tidak menjadikan beban bagi orangtua murid.
Tidak hanya menggratiskan biaya sekolah saja, sekolah di sana juga menyediakan makan siang, biaya kesehatan, bahkan transportasi sekolah juga gratis loh untuk para siswanya.
Semua Guru Dibiayai Sampai Gelar Master, Dan Gajinya Juga Selangit
Bagi Finlandia, hal yang utama untuk pembelajaran adalah mutu dari gurunya. Maka dari itulah, guru di sana difasilitasi dengan baik. Misalnya dengan disekolahi secara gratis sampai gelar master. Dan untuk masalah gaji, guru-guru di sana memperoleh gaji besar, bahkan lebih besar jika dibanding dengan gaji guru Amerika Serikat.
Guru Dianggap yang Paling Tahu Evaluasi Siswanya, Jadi Tidak Perlu Ujian Nasional
Pemerintah Finlandia memercayakan semua kepada guru pengajar. Mereka dianggap yang paling tahu cara mengevalusai para siswanya, maka dari itu untuk Ujian Nasional hanya dibutuhkan satu kali saja.
SD dan SMP Sekolah Hanya 4-5 Jam Sehari. Untuk Tingkat SMA, Mata Pelajaran Setaraf dengan Kuliah
Kebayang ga sih sekolah hanya 4-5 jam aja sehari? Beda banget ya sama sekolah di Indonesia, yang rata-rata punya waktu sampai 7 jam-an untuk sekolah? Hehehee…..
Sistem belajarnya pun sudah seperti anak kuliahan. Mereka hanya memilih mata pelajaran yang memang mereka ingini, tidak seperti kita di Indonesia, yang semua mata pelajaran harus masuk ke otak. Jadi mereka datang ke sekolah pun tidak dengan rasa terpaksa.
Pada awal semester, guru di sana sudah meminta para murid untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.
Finlandia Tidak Ada Sistem Ranking
Hebatnya lagi, di Finlandia tidak ada sistem ranking. Sistem yang hanya untuk membuat orang jadi berpikir kotak-kotak, bahwa ini merupakan anak yang pintar, dan ini tidak pintar. Di sana meyakini bahwa semua pelajar pintar-pintar, maka sistem seperti ini tidak diperlukan.
Untuk kelas percepatan, atau akselerasi, seperti yang ada di Indonesia juga di sana tidak ada. Semua harus lulus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. (Adm)