BEKASI SELATAN – Sebanyak 30.403 siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) yang berlangsung pada hari ini, Senin (09/05).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Muhammad Jarnuji, menyebutkan bahwa 30.403 siswa yang akan ikut serta tersebut berasal dari 247 sekolah.
“Jumlah sekolahnya sendiri ada 247 sekolah, yang terdiri dari 41 SMP Negeri, 199 Swasta, dengan 30 sekolah gabungan, 3 MTS Negeri, 72 MTS Swasta, dan 7 sekolah terbuka,” tuturnya kepada infobekasi.co.id setelah mengikuti apel pagi di lingkungan Plaza Pemkot Bekasi.
Seluruh siswa SMP se-Kota Bekasi tersebut, kata Jarnuji, nantinya akan melakukan UN dengan empat mata pelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA.
“Ujian akan dilakukan selama empat hari, dari Senin hingga Kamis, dimana setiap hari akan dilaksanakan satu jenis mata ujian,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, mengatakan bahwa pada tahun ini, sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hanya dua sekolah dari swasta.
“Ada dua sekolah saja yang UNBK, yakni dari sekolah swasta yang ada di Kota Bekasi. Dua sekolah itu yakni Sekolah Global Prestasi, dan Sekolah Victori Plus,” katanya.
Rudi menginformasikan, bahwa untuk pelaksanaan UNBK tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh karena sarana yang belum tersedia, yakni komputer.
“Pada tahun ini belum bisa melaksanakan UNBK untuk sekolah negeri, karena persoalan prasarananya. Kalau kita hitung satu banding tiga plus 10%, artinya satu komputer bisa digunakan untuk tiga siswa, plus cadangannya sepuluh persen. Kalau jumlah siswa 120, jadi jumlah komputer harus 52 unit,” kata Rudi.
Rudi menambahkan, untuk tetap menjaga kualitas UN yang dilaksanakan pada hari ini, pada setiap sekolah sudah ditempatkan sejumlah pengawas dan aparat keamanan.
“Tentu untuk menjaga kualitas UN, kita tidak mau ada kecurangan sedikit pun, baik dari para peserta maupun para pihak lainnya. Kita pun menyebar pengawas di setiap sekolah dan aparat kepolisian, agar pelaksanaan UN dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” ujar Rudi.
Dirinya berpesan, agar para peserta UN menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tetap tenang, serta memiliki rasa optimis dalam menempuh UN.
“Tetap menjunjung tinggi kejujuran, jangan menyontek. Menghadapi UN juga harus tenang, dan harus punya rasa yang optimis. Semua tentu harus diawali dengan usaha dan doa,” kata Rudi. (Ez)