Plastik merupakan bahan yang tidak dapat mudah terurai oleh tanah, dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, maka sekelompok mahasiswa International Institute for Life Science (i3L) mencoba untuk mengurangi dampak kerusakan tersebut dengan menciptakan plastik yang dapat dikonsumsi manusia.
Sekelompok mahasiswa tersebut adalah Monica, Firnita, Christina, Adisty, Olivia, Felicia Yosephine, Gianfranco, dan Kevin. Merekalah yang telah menciptakan plasmilk, bahan serupa plastik yang bahan dasarnya merupakan produk turunan susu.
Ide dan proses pembuatan plasmik merupakan bagian dari tugas akhir semester satu perkuliahan mereka di i3L.
“Karena melihat banyak sungai tercemar sampah plastik, kami kepikiran membuat (bahan serupa) plastik yang mudah terurai. Di detik-detik terakhir, ide itu berkembang menjadi (bahan serupa) plastik yang bisa dimakan,” kata Felicia (18 tahun), tentang ide kreatif di balik pengembangan plasmik, melalui kompas.com, Minggu (22/01).
Plasmilk bisa aman dikonsumsi manusia, ungkap Felicia, karena berasal dari polimer kasein—protein yang terkandung dalam susu sapi.
Felicia mengatakan bahwa mereka belum sampai pada tahap produksi, karena masih terkendala dengan alat cetak.
“Karena kami tidak punya alat cetak dan plasmilk ini masih prototipe, kami belum sampai tahap memproduksi (kemasan atau kantong pengganti) plastik,“ ucap dia.
Untuk kualitasnya sendiri, hasil penelitian Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan, kualitas kantong plastik berbahan dasar susu 500 kali lebih baik daripada plastik konvensional.
“(Bahan serupa) plastik jenis ini bisa mencegah oksigen dari luar masuk ke dalam. Jadi bisa melindungi makanan yang ada di dalamnya dari udara luar,” kata Felicia. (Adm)