infobekasi.co.id – Jelang Idul Fitri, di Indonesia bakal terjadi fenomena Gerhana Matahari Hibrida hampir diseluruh Indonesia. Fenomena tersebut berlangsung pada Kamis (20/3/23) nanti malam.
Sebab, itu beberapa pengurus Mesjid di Bekasi mengumumkan warga untuk ikut melaksanakan salat kusyuf (gerhana matahari) secara berjamaah dengan tata cara sesuai syariat Islam.
Yuk, simak apa itu Gerhana Matahari Hibrida. Dari sumber IFL Science, fenomena itu terdiri dari Matahari dan Bulan, berada pada area langit hampir sama.
Saat mendekat, ukuran Bulan cukup besar untuk membuat Gerhana Matahari Total, jika melewati antara sebagian Bumi dan Matahari.
Sementara saat Bulan menjauh dari Bumi akan menciptakan Gerhana Annular. Yaitu Matahari berbentuk cincin mengelilingi Bulan.
“Gerhana Hibrida terjadi saat Bulan memiliki jarak cukup dekat untuk menghasilkan gerhana total pada bagian terdekat Bumi. Namun, saat jalur gerhana mencapai arena dibuat lebih jauh pada kurva Bumi, akan menjadi annular,” tulis laman tersebut, dikutip dari cnbc indonesia, Selasa (18/4/2023) kemarin.
Semua wilayah akan melihat Gerhana Total dan Annular. Ini terkendala jarak, untuk melihat keduanya harus berada dalam pesawat berpacu dengan bayangan Bulan.
Fenomena ini bisa dilihat di Indonesia, pantau Australia, Semenanjung Exmouth dan Pulau Barrow. Gerhana Annular akan terjadi masing-masing di Samudera Pasifik bagian selatan dan tengah.
IFL Science juga mencatat di luar Indonesia, wilayah lain hanya akan melihat gerhana secara pasial. Misalnya Melbourne dan Sydney sekitar 20% kabur dan China bagian tenggara melihatnya hanya sebagian kecil Matahari yang tertutup Bulan.
Gerhana Matahari tidak bisa dilihat secara langsung. Masyarakat harus melindungi bagian mata dengan kacamata gerhana dari sumber yang terpercaya.
Selain itu juga bisa menggunakan teleskop atau teropong. Pengamatan juga bisa dilakukan dengan proyeksi gambar Matahari pada permukaan kosong atau menggunakan bahan pelindung berkualitas tinggi pada bagian depan
Gerhana Matahari Sebagian di seluruh kota besar di Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian, namun dengan waktu berbeda.
Jakarta, gerhana berlangsung 2 jam 37 menit pukul 09:29:33 WIB. Puncak gerhana pukul 10:45:25WIB dan berakhir pada 12:06:39 WIB.
Lembaga BRIN mencatat, di Yogyakarta, gerhana akan berlangsung selama 2 jam 50 menit. Dari 09.26.41 WIB hingga pukul 12.16.17 WIB. Puncak gerhana Matahari sebagian ini akan terjadi pada pukul 10.48.46 WIB.
Di Jayapura jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai dan mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian. Wilayah itu terjadi pada 12.29.42 WIT dan mengalami puncak pada pukul 14.04.57 WIT, dengan lamanya 3 jam 1 menit dan Gerhana Matahari berakhir pada 15:30:54 WIT.
Namun ada juga wilayah yang tidak bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Mulai dari Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Besar Dan Kab. Pidie.
(deros)