Infobekasi.co.id – Para pengusaha dan pedagang kedelai resah lantaran harga kedelai mengalami kenaikan. Salah satu pengusaha kedelai yakni Budi, mengungkapkan, untuk tetap bertahan, Ia terpaksa memangkas ukuran (isi) kedelai dari biasanya.
“Inisiasinya dengan mengurangi isi, tadinya 5 ons, sekarang jadi 4 ons setengah,” kata Budi, Selasa (21/11/2023).
Kenaikan harga kedelai ini, diungkapkannya terjadi sejak Agustus 2023 lalu. Dirinya menjelaskan, harga lima ons kedelai yaitu Rp 5 ribu, konsumen masih mendapatkan dengan harga yang sama, namun dengan ukuran yang kecil. Ia mengaku jika harga dinaiki, konsumen dikhawatirkan akan berkurang.
“Inisiasi nya dengan mengurangi isi, tadinya 5 ons, sekarang jadi 4 ons setengah,” ungkap Budi, Selasa (21/11/2023).
Hingga kini ia belum mengetahui penyebab kenaikan harga kedelai. “Gak tau pemerintah ya, pemerintah menurunkan kacang kedelai import udah gitu aja biar berjalan dengan lancar,” ucap Budi.
Sementara itu, pedagang Tempe yaitu Deni juga turut berdampak. Untuk mengantisipasinya, ketebalan tempe kini diperkecil, sementara panjang ukuran masih sama.
“Paling kita siasati perkecil ukuran tempe, cuman kalo tebal kita perkecil, panjangnya tetap dan yang gak penting gak bikin kaget masyarakat,” ucap Deni.
Ia menerangkan, harga tempe di tempatnya kini telah naik diangka Rp12.800 per potong/sisir tempe. Kenaikan harga tempe diakuinya, cukup mencari margin keuntungan harga jual.
Dirinya mendapat kabar, imbas kenaikan harga, para pengrajin kedelai berencana melakukan demonstrasi hingga mogok kerja.
“Hitungannya ini terparah cuman pengrajin tempe mau demo lagi gak mungkin,” pungkasnya.
Reporter : Fahmi
Editor : drs