infobekasi.co.id – Tuhan tidak tidur, begitu peribahasa bagi mereka yang selalu ikhtiar dalam berusaha mencari rezeki. Salah satunya, Mang Jayus. Ia kerap rutin bedagang pakaian thrifthing (pakaian seken impor) di salah satu aplikasi online.
Mang Jayus, tidak pernah bosan, apalagi mengeluh saat jualannya tidak laku. Baginya berjualan bukan hanya mendapatkan untuk materi tapi juga menambah perkawanan.
“Bawa enjoy ajah, meski kadang cuma laku beberapa Pcs. Kita dagang bukan cuma cari untung tapi juga nambah kawan silaturahim, itu juga rezeki,” kata pria yang berlogat betawi tapi asli Jambi kepada Infobekasi, Minggu (17/11/24) pagi.
Mang Jayus kerap membuka lapaknya usai subuh. Sekitar jam 5 Pagi, Ia sudah mulai standby di depan layar handphone. Berbekal satu hp dan lapak di latar rumahnya, pakaian yang dijual berupa hoodie, Crowneck (CN) dan jaket impor.
“Kita sapa dulu penonton. Biasanya basa basi dulu lah. sebat, seruput kopi dulu. Baru dah kita mulai jualan,” seloroh pria yang selalu ceria dan bertopi tersebut.
Masih kata Mang Jayus, berjualan di online itu ada suka dukanya. Tapi saat ini lebih banyak duka-nya, karena Harga Pokok Penjualan (HPP) di online shop sudah mencapai 15 persen. Ini yang membuat para pedagang di aplikasi online kebakaran jenggot. Namun, tidak dengan Mang Jayus, Ia tetap bersyukur meski terpaan HPP melonjak tajam.
“Tetap bersyukur kita masih bisa jualan. Rezeki sudah diatur, bagi mereka yang selalu berusaha. Tuhan enggak tidur,” tandas Mang Jayus.
Satu hal yang membuat Mang Jayus kesal adalah jika pembeli ada yang Pemberi Harapan Palsu (PHP) alias tidak membayar pesanan. Padahal pakaian yang Ia jual termasuk sudah murah di bawah harga normal.
“Yang bikin saya kesal itu satu, kalau ada pembeli tidak co payment. Kita di PHP -in. Gimana rasanya kan di PHP. Kita ini pedagang kecil, cuma dapat untung sedikit,” ucap Mang Jayus sambil menyeruput kopi.
Meski demikian, lelaki yang murah senyum ini selalu berusaha untuk memuaskan para pelanggannya berbelanja. Ia kadang suka memberikan bonus berupa jaket, hoodie, bahkan kopi khas Jambi.
“Buat pelangan mah apa sih yang enggak. Kita usahakan kasih jika barang itu ada. Pokok nya mah pembeli senang, kita juga ikut senang,” pungkas Mang Jayus yang selalu menutup lapak dengan mendoakan para pelanggannya.
Redaktur : Deros Rosyadi