Sepuluh Anak di Kelurahan Pedurenan Alami Lumpuh Layu

anak-yang-alami-lumpuh-layu-1MUSTIKAJAYA – Sejumlah balita dan anak-anak di Jalan Bengkong, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, mengalami lumpuh layu. Nadin Aulia (7) misalnya, putri anak pasangan Neneng dan Kusuma ini mengalami lumpuh layu sejak usianya dua tahun. Menurut Neneng, anaknya tersebut lahir dalam kondisi kembar, namun anaknya yang satunya meninggal saat masih dalam kandungan. Nadin mengalami lumpuh layu sejak usianya 1,5 tahun.

”Iya saya pernah membawa Nadin ke RSUD Kota Bekasi, tapi ga ada perubahan. Jadi saya putusin buat diobati secara terapi dengan cara diurut, dan Alhamdulillah, sekarang udah bisa duduk,” kata Neneng, Senin (14/11).

Dari hasil diagnosis dokter, Neneng mengaku anaknya tersebut tidak memiliki penyakit apapun, hanya terdapat gumpalan kecil di bagian otak.

”Kata dokter yang merawat, anak saya ada gumpalan kecil di bagian otaknya sehingga sulit berkembang,” tambahnya.

anak-yang-alami-lumpuh-layu-2Selain itu, Saskia (7) dan adiknya Fatan (4), anak pasangan Diah dan Firdaus, warga Dukuh Zambrut, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, juga mengalami hal yang sama. Kedua anaknya ini, tidak bisa berjalan seperti anak seusianya. Kedua orangtua bocah tersebut sudah membawa mereka ke rumah sakit, namun pihak rumah sakit hanya mengatakan adanya perlambatan pada tumbuh kembang anaknya.

“Dari informasi dokter, anak saya ga ada penyakit apapun. Namun dari hasil scanner adanya kurang tumbuh kembang,” kata Diah.

Untuk anaknya yang kedua, Diah mengaku sejak usia 6 bulan sering kejang-kejang dan sampai akhirnya tak bisa berjalan.

”Mereka sudah dibawa ke rumah sakit, tapi belum ada perkembangan apapun. Malah dokter di rumah sakit menyarankan untuk pengobatan terapi,” ujarnya.

Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dibawah langsung Kementrian Sosial, Mariah, mengatakan, tercatat untuk di Kelurahan Pedurenan ini, terdapat sepuluh orang anak yang mengalami lumpuh layu. Sedangkan yang mengalami anak-anak mengalami disabilitas di Kecamatan Mustikajaya ada sekitar enam puluh lima orang.

“Kedatangan kami untuk membantu membuatkan surat-surat agar anak-anak bisa mendapatkan pengobatan dan terapi di rumah sakit,” tutur Mariah kepada infobekasi.co.id.

Mariah menduga, anak tidak dapat berkembang dengan baik karena ada beberapa faktor, yakni karena kurangnya informasi mengenai gizi, dan kurangnya konsumsi vitamin pada ibu-ibu hamil dan menyusui. Untuk itu, pemerintah diharapkan lebih terbuka dan melakukan sosialisasi kesehatan kepada para ibu hamil dan mengiatkan posyandu di seluruh lingkungan di Kota Bekasi. (Tio)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini