Warga Jatimulya Penolak Penutupan Jembatan Gelar Pertemuan dengan LRT

Infobekasi.co.id – Proyek pembangunan Depo Light Rail Transit (LRT) dipastikan molor, ini karena rencana melanjutkan konstruksi yang menggunakan lahan jembatan layang (overpass) di KM 18+300 Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan mendapat penolakan dari warga.

“Proyek ini dipastikan molor karena hasil rapat antara PT Adhi Karya dan pengurus RW dan RT serta tokoh masyarakat, di Kantor Kelurahan Jatimulya, belum lama ini belum ada kesepakatan,” ujar Irwanto, Ketua Karang Taruna Kelurahan Jatimulya, saat dihubungi Infobekasi.co.id.

Menurutnya saat ini antara warga dan PT Adhi Karya, yang diwakili Gozali, sepakat akan menurunkan spanduk yang dinilai menimbulkan provokasi. Spanduk yang dibuat PT Adhi Karya adalah sosialisasi akan adanya penutupan jembatan mulai 3 September 2020 mendatang, sedangkan spanduk yang dipasang warga adalah bentuk penolakan sekaligus berisi tanda tangan warga.

Hasil rapat menghasilkan enam kesimpulan, di antaranya warga menolak penutupan jembatan sebelum ada solusi, relokasi jembatan di luar proyek Depo LRT, pembongkaran jembatan harus disetujui Jasa Marga dan Kementerian Perhubungan. Kemudian selama pembongkaran warga pasti akan melintas di terowongan jalan tol dan pihak LRT harus mengantisipasi kalau ada genangan air hujan.

Sementara itu Gozali dalam rapat tersebut menjelaskan, penutupan jembatan sekaligus pembangunan lanjutan Depo LRT akan terhenti karena ada usulan warga dan ini menjadi pertimbangan untuk disampaikan ke pimpinan PT Adhi Karya.

Sebelumnya rencana penutupan Jembatan Dua yang menghubungkan RW 07 dan 08 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, warga memasang spanduk penolakan.

Spanduk dipasang di atas jembatan penyeberangan (overpass) jalan Tol Jakarta-Cikampek. Spanduk berwarna kuning putih itu dibentangkan di sisi utara dan selatan. Isinya “Menolak penutupan akses jembatan (overpass) KM 18+300, sebelum relokasi jembatan baru di lokasi kami”. Di bagian warna putih berisi puluhan tanda tangan warga yang menolak.

Selain terhentinya proyek pembangunan Depo LRT karena usulan warga, menurut Direktur Operasi 2 Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, progres pembebasan lahan untuk depo LRT Jabodebek masih tersisa 8%.

Reporter: Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini