Infobekasi.co.id – Akibat belum jelas siapa yang bertanggungjawab dengan kondisi underpass, kini bangunan yang menjadi kebanggaan warga Tambun itu terlihat kumuh. Kalau siang coretan buah tangan vandalisme terlihat jelas.
Berbagai tulisan jati diri genk bocah Tambun terlihat. Nama sekolah pun ada, malah ada juga tulisan tidak pantas dan gambar-gambar yang bikin pemakai jalan mengusap dada, berderet-deret. Tulisannya pun warna-warni seolah mereka dapat bebas menjadikan dinding underpass sebagai sarana kreasi.
Sedangkan menjelang malam, beberapa pengemis memanfaatkan kolong underpass untuk tempat istirahat, lengkap dengan gerobak dan selimut di sisi kiri jalan, baik yang akan ke Pasar Tambun maupun ke arah Mangunjaya.
Ustad Lutfi Munthawali, tokoh masyarakat di Tambun Selatan mengatakan, mestinya ada instansi yang mengawasi dan bertanggungjawab dengan kondisi underpass saat ini, “Apakah Pemkab Bekasi atau PT KAI yang bertanggungjawab,” jelasnya.
Kalau Pemkab harus ada yang menjadi penanggungjawabnya, “Jadi tidak saling tuding,” kata Ustad Luthfi, sambil mengatakan underpass nantinya akan menjadi ikon Tambun Selatan setelah Gedung Juang 45.
Sementara itu, Junaefi, Camat Tambun Selatan mengatakan belum ada kejelasan siapa yang berwenang mengatasi vandalisme di underpass. Namun dia berpikir akan melakukan diskusi dengan seniman Bekasi terutama seni lukis mural sehingga menjadikan underpass tidak lagi dipenuhi coretan vandalisme.
Reporter: Saban