BEKASI SELATAN – Patokan harga dalam penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), yang semula menggunakan USD menjadi Rupiah dan Real, dinilai lebih memudahkan para calon jemaah haji dalam kepastian biaya yang dikeluarkan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, Hasbiallah, saat ditemui infobekasi.co.id di ruangannya, Selasa (03/05).
“Berkenaan dengan akan dirupiahkannya biaya ibadah haji ini, tentunya lebih enak dan lebih praktis. Selain itu, jadi lebih memberikan kepastian kepada jamaah haji tentang berapa biaya yang akan dikeluarkan nantinya,” ujar Hasbiallah.
Menurutnya, dengan adanya ketetapan itu, jamaah haji tidak akan bingung dan memperkirakan lagi berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Dengan kata lain, apakah akan membayar hari ini, besok, maupun seminggu kemudian, harga yang diberlakukan tetap sama.
“Tahun-tahun sebelumnya kan harganya sesuai USD, dimana artinya kalau mau murah ya nunggu kurs dollarnya turun. Beda jam aja kan kursnya bisa berubah di USD. Dollar kan fluktuatif. Jadi kalau sekarang kan dipatok dengan rupiah, tentunya ini jadi lebih pasti, dan antar satu jamaah dengan lainnya akan ada pelunasan awal dan akhir yang sama,” jelas dia.
Lebih lanjut Hasbiallah mengatakan, untuk biaya pemulangan ke Indonesia pun biayanya akan menggunakan rupiah.
“Namun, untuk berapa angka yang ditetapkan, kami selaku Kemenag Kota Bekasi belum mendapatkan surat resmi dari Kemenag pusat. Jadi belum bisa menetapkan angka sejumlah Rp 34 juta sekian, seperti yang banyak terungkap di media massa,” ungkapnya.
Sebelumnya, seperti dikutip dari JPNN.com, Kementrian Agama Republik Indonesia bersama bersama DPR-RI telah menetapkan angka BPIH ialah sebesar Rp 34.641.304. Biaya yang dibayar langsung oleh jamaah tersebut meliputi komponen tiket penerbangan pergi-pulang (PP), 24 persen biaya pemondokan di Mekkah, dan tunjangan hidup. Sedangkan biaya dari pemerintah, digunakan untuk tiket pesawat, pemondokan di Mekkah dan Madinah, transportasi darat, makan di Madinah, Mekkah, dan Armina. (Sel)