Tiga Bocah Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Perumahan Darmawangsa

Ilustrasi tenggelamnya bocah di kubangan galian Perumahan Darmawangsa
Ilustrasi tenggelamnya bocah di kubangan galian Perumahan Darmawangsa

TAMBUN UTARA – Tiga orang bocah tewas tenggelam di kubangan bekas galian perumahan mewah Darmawangsa, Desa Satriajaya, RT 04 RW 01, Tambun Utara. Ironisnya, para korban meninggal mengenaskan saat mereka tengah mengisi libur sekolah Bulan Ramadhan, pada Minggu (05/06) sore.

Korban diketahui bernama Dana Saputra (6), kelas 1 SD 01 Setiamekar. Serta kedua kakak-beradik, Roni (8) dan Romli (6), warga Kampung Pisangan RT 06 RW 03 Satriamekar.

Peristiwa ini bermula saat para korban, dan tiga anak lainnya, bermain air dan berenang di lokasi. Saat berenang itulah, Dana dan Romli menginjak lumpur. Kedua kakinya lengket dan tidak bisa naik ke permukaan. Melihat itu, Roni, mencoba menolongnya. Nahas, ia pun tak bisa menolong kedua korban, hingga akhirnya ikut tenggelam di bawah air keruh tersebut.

“Setelah itu, teman-teman yang lain teriak dan minta tolong bantu warga. Warga dan pihak keamanan tak bisa berbuat banyak, hingga akhirnya memanggil petugas pemadam kebakaran untuk lakukan evakuasi,” kata Roni, saksi di lokasi, Minggu (05/06).

Setelah empat jam berselang, tepatnya pada pukul 16.00 WIB, ketiga korban akhirnya bisa ditemukan. Namun sayang, mereka sudah tidak tertolong dan tewas mengapung di lokasi.

“Jadi kata orangtuanya, mereka pamit ke luar rumah karena ingin main layangan. Rupanya, malah main air,” kata Toha, tetangga korban.

Toha juga menjelaskan, jika sejatinya Roni dan Rian diketahui adalah kakak beradik. Bocah asal Tambun Tua, Babelan, Kabupaten Bekasi ini, diketahui datang ke Kampung Pisangan RT 06 RW 04, Desa Satriamekar, Kecamatan Tambun Utara, untuk mengisi liburan Ujian Kenaikan Kelas (UKK) dan libur persiapan jelang Ramadhan dari sekolahnya.

“Jadi anaknya aslinya memang orang Kampung Pisangan. Tapi dibawa sama bapaknya, karena abangnya yang nomor dua juga pernah meninggal di rumah itu, karena tersetrum. Nah, Roni dan Rian, anak ketiga dan anak keempat,” ujarnya.

Setelah diketemukan, para korban langsung disemayamkan. Dan pihak keluarga telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum, dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah, disaksikan oleh Kepala Desa, Srimukti.

“Jadi mereka ke sini main karena lagi libur mau puasa. Mungkin orangtuanya korban (Romli), tidak dijodohin dapat anak cowok. Soalnya, tiga anak cowok semuanya pada meninggal karena kecelakaan. Tinggal sisa cewek aja, yang anak pertama,” kata salah seorang tetangganya. (Tio)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini