BEKASI UTARA – Penggusuran sejumlah bangunan liar yang berdiri diatas tanah negara di wilayah Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, diwarnai dengan aksi kemunculan pocong ditengah bangunan yang digusur.
Iwan, salah seorang pemilik warung yang terkena penggusuran, mengakui bahwa penampakan pocong diatas bangunan yang digusur, baru terlihat hari ini, Selasa (25/7).
“Baru hari ini muncul pocongnya, kemarin belum,” aku Iwan kepada infobekasi.co.id.
Ia mengatakan, sebenarnya kemunculan pocong yang dibuat oleh warga berawal dari aksi warga menjaga barang dan bahan bangunan milik warga yang terkena aksi penggusuran.
“Setelah digusur, kan banyak kayu, besi dan sejumlah barang milik warga yang belum dirapihkan, jadi untuk berjaga-jaga dari tindakan pemulung, makanya warga berinisiatif membuat pocong ini untuk menakuti-nakuti tadi malam,” sergahnya.
Iwan mengakui, proses penggusuran bangunan milik warga berupa warung, bengkel sepeda motor, warung makan dan beberapa bangunan lainnya, sudah berlangsung selama dua hari dan hingga kini warga tidak mendapat ganti rugi atas bangunan yang dirubuhkan tersebut.
“Penggusurannya sudah berlangsung selama dua hari dan kami tidak mendapatkan uang ganti rugi, meskipun sebelumnya sudah ada pengumuman akan hal tersebut,” katanya.
Sementara itu, Elyas, salah seorang anggota Satpol PP yang bertugas mengamankan lokasi penggusuran, mengaku tidak tahu menahu adanya pocong di lokasi tersebut.
“Saya tidak tahu ada yang menanam pocong disana, karena kemarin belum ada,” pungkasnya. (Apl)