infobekasi.co.id – Pulang kampung atau biasa disebut mudik lebaran memang dinanti para perantau di Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bekasi.
Namun, tidak semua perantau bisa mudik lebaran. Bukan tak punya ongkos pulang kampung, tapi biaya buat ngasih “jatah” bagi-bagi uang ke sanak saudara. Dana cekak, itu yang berat.
“Pusingnya itu bukan soal ongkos mudik. Tapi, dana buat bagi-bagi rezeki ke saudara di kampung. Kan biasanya lebaran, saudara banyak kumpul. Dari keponakan, adik, kakak, tetangga, itu biasanya kita kasih duit lebaran,” ujar Asep (38), perantau asal Garut, berprofesi tukang cukur rambut di Ka. Bungur, Bekasi, saat berbincang dengan jurnalis infobekasi.co.id, Selasa (18/04/23).
Lebih jauh Asep bercerita, dirinya mengaku kerap mempersiapkan uang buat jatah lebaran ke sanak familinya dengan cara menabung, dititipkan ke isterinya di kampung.
“Jatah lebaran buat bagi-bagi ke saudara kita tabung jauh-jauh hari. Nanti pas lebaran baru kita bagi-bagi ke saudara,” tutur pria berkulit sawo mateng ini.
Sebab, kata Dia, mudik bukan hanya persoalan pulang kampung halaman, berlebaran, saling salam-salaman setelah itu selesai.
“Image (pandangan) orang di kampung itu. Mereka yang kerja di Jakarta dan sekitarnya sudah dianggap banyak uang, seperti Sultan). Padahal kan kita merantau kerjaannya begini (tukang cukur rambut),” tukas Asep.
Bukan hanya Asep saja yang mengalami hal itu. Larni (43) wanita asal Mojokerto ini juga mengurungkan niat pulang kampung pada lebaran tahun ini. Meski ada mudik gratis, Ia lebih memilih tidak pulang kampung.
“Ongkos mudik sih kuat bayar. Tapi kan di kampung saudara banyak. Kalau kita enggak bagi-bagi uang, nanti dianggap pelit. Padahal kita juga di sini hidupnya sederhana. Bukan orang yang banyak uang,” tutur Larni yang sudah lama menetap di Bekasi selama 26 tahun bersama sang suami.
Profesi sang suami kerja kuli bangunan, membuat Ia memilih tidak mudik meski dirinya ditawarkan mudik gratis tidak bakal mau. Lebih memilih lebaran di Bekasi.
“Percuma juga dapat mudik gratis. Kan di kampung kita lebaran banyak saudara. Kalau enggak cukup uang, bakalan malu kita,” ucap ibu dari 2 anak tersebut.
Momen pulang kampung, menjadi tradisi sekaligus menjadi bagian dari lebaran di Indonesia. Banyak juga kisah suka suka para pemudik yang kita musti tahu.
Jangan jadikan mudik menjadi beban, alih-alih ingin lebaran bersama keluarga, malah pusing mikirin angpau buat sanak famili.
Yang punya kampung halaman silahkan mudik. Persiapkan perbekalan ‘amunisi’ yang cukup dan keselamatan di jalan hingga sampai tujuan.
Yang tidak mudik, lantaran tempat tinggalnya di Jakarta dan sekitarnya. Tetap jaga wilayah, jaga situasi kemanan. Jangan sampai saudara kita kembali dari kampung halaman, rumahnya kemalingan atau terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
(Deros D.Rosyadi)