Infobekasi.co.id – PT. Migas (Perseroda) raih Break Even Point (BEP) atau titik impas pasca 16 tahun mengalami kondisi minus pendapatan.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan jika sebelumnya penghasilan dari BUMD tersebut hanya mampu untuk membayar utang.
“Saat saya menjadi Plt Wali Kota 2022, kondisinya masih minus, penghasilan yang didapat hanya untuk membayar utang. Banyak utang karyawan dan pihak ketiga. Rugi miliaran,” kata Tri Adhianto, dalam keterangannya, Rabu, 16 Juli 2025.
“Namun sejak progres akhir 2022 hingga 2024, PT Migas mampu menunjukkan tren yang positif terhadap kinerjanya, di mana mulai memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD),” sambungnya.
Capaian lainnya adalah kemampuan melakukan negosiasi dengan Foster Oil & Energy untuk bagi hasil yang sebelumnya hanya 10 persen, kini menjadi 20 persen.
PT Migas (Perseroda) telah mengembalikan total dividen Rp3,7 miliar ke Pemkot Bekasi, berdasarkan hasil RUPS tahun buku 2024. Rinciannya, Rp300 juta pada 2023, Rp1,1 miliar di 2024, dan Rp2,3 miliar tahun ini.
“Saya rasa BUMD lainnya juga bisa meniru kinerja yang dilakukan PT Migas, yang mengejar progres capaiannya dari kondisi yang jauh dari harapan,” ujarnya.
Ia mendukung perluasan lahan di sumur Jatinegara 1, Jatisampurna, oleh PT Migas dan KSO Foster Oil & Energy. Ia menekankan agar Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Migas harus memberi dampak luas baik lingkungan maupun masyarakat.
“Jangan lupa juga CSR perusahaan juga harus diberikan kepada penduduk,” kata dia.
Sementara Direktur Utama PT Migas (Perseroda) Kota Bekasi, Apung Widadi, menambahkan, kerja sama antara KSO Pertamina, Migas, dan Foster Oil & Energy telah dilakukan perpanjangan hingga 2035. Kerja sama ini telah melalui pendampingan hukum oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Kerja sama yang diperpanjang ini memberi banyak keuntungan bagi Kota Bekasi, seperti proyeksi dividen sebesar Rp50 miliar dan pendapatan hingga Rp160 miliar dari Dana Bagi Hasil Migas yang langsung masuk ke APBD, karena Bekasi merupakan daerah penghasil migas.
“Hingga 2035 nanti, proyeksi pendapatan untuk Kota Bekasi dividen mencapai Rp50 miliar dan Rp160 miliar perkiraan DBH Migas langsung ke APBD,” ucap Apung Widadi.
Saat ini, PT Migas sedang mencoba ekspansi mengikuti lelang pada sumur gas di luar Kota Bekasi. Langkah ini sebagai bentuk memperluas jaringan minyak dan gas untuk Kota Bekasi ke depan.
“Rekomendasi RKAP Pemkot, DPRD tahun 2024 dan juga perencanaan perusahaan, kita juga sedang melakukan ekspansi keluar daerah untuk mendapatkan jaringan sumur minyak dan gas,” pungkasnya.
Reporter : Fahmi
Editor : D. Rosyadi








































